0 0
Lokakarya Kebijakan Ruang Hidup Masyarakat Adat dan Promosi Hak Penyandang Disabilitas di Kalimantan Barat – ELPAGAR

Lokakarya Kebijakan Ruang Hidup Masyarakat Adat dan Promosi Hak Penyandang Disabilitas di Kalimantan Barat

·

·

Read Time:1 Minute, 42 Second

Hari Senin dan Selasa tanggal 21-22 bulan Maret 2022 lalu, Elpagar mengadakan Lokakarya Kebijakan Pemulihan Ruang Hidup Masyarakat Adat dan Promosi Isu Penyandang Disabilitas di  hotel Ibis kota Pontianak. Kegiatan ini merupakan salah satu bagian program kerja Elpagar bersama Ford Foundation.

Peserta kegiatan berasal dari 4 desa dari 2 kabupaten, yaitu anggota Pemerintah Desa dari kabupaten Sanggau dan kabupaten Sintang. Tiga desa kabupaten Sanggau yaitu Desa Subah, Desa Menyabo dan Desa Empodis, sedangkan dari kabupaten Sintang adalah Desa Kelam Sejahtera. Empat desa tersebut berkolaborasi bersama Elpagar untuk merumuskan permasalahan ruang hidup desa beserta solusi dan rencana kerja selanjutnya. Sebagai pemateri lokakarya, Elpagar juga mengundang narasumber dari Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan Provinsi Kalbar serta narasumber dari kantor BPN Wilayah Kalbar.

Kegiatan lokakarya hari pertama diisi dengan sesi berbagi cerita dan pemaparan kondisi serta permasalahan masing-masing desa. Perwakilan dari empat desa berbagi risalah permasalahan hutan desa, batas wilayah, tumpang tindih dengan lahan perusahaan perkebunan, hingga kearifan lokal yaitu tembawang, dan permasalahan lainnya. Keterbukaan ini kaitannya ialah mengidentifikasi terlebih dahulu permasalahan ruang hidup masyarakat adat pada masing-masing desa.

Sesi selanjutnya, peserta dibagi dalam kelompok sesuai desa yang diwakili, berdiskusi dan mempresentasikan kondisi desa masing-masing. Peserta diminta membuat gambar peta desa untuk menggambarkan peta jalan untuk mendukung pembangunan desa dan mengaitkannya dengan isu penyandang disabilitas. Diskusi dimulai dari membahas proses penguatan masyarakat pada setiap aspek desa, setelah sebelumnya menganalisa peluang-peluang pemulihan ruang hidup. Kemudian peserta diajak merancang model kerjasama dengan berbagai pihak untuk mewujudkan rencana tindak lanjut kerja selanjutnya. Tidak lupa peserta merencanakan pula untuk mengawal proses pemulihan tersebut.

Hari kedua, peserta bertemu langsung dengan narasumber dari Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan serta narasumber dari Badan Pertanahan Nasional Wilayah Kalbar. Selain berbagi informasi, peserta dan narasumber juga berbagi pengalaman atau studi kasus permasalahan desa, baik sosial maupun lingkungan. Peserta antusias mengikuti suasana diskusi yang berlangsung lancar selama dua hari tersebut, sebelum kembali ke desa masing-masing. Kegiatan lokakarya ini juga, salah satu tujuannya adalah mempererat kekompakan antara perwakilan desa dan tim Elpagar yang akan mendampingi empat desa tersebut.

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *